Berita Terkini

KPU Kota Surakarta Ikuti Kegiatan NGOPI ASLI Ngobrol Pinter Arsip dan Logistik

Surakarta, kota-surakarta.kpu.go.id - KPU Provinsi Jawa Tengah melaksanakan kegiatan “NGOPI ASLI” (Ngobrol Pinter Arsip dan Logistik) secara daring diikuti oleh seluruh komisioner dan jajaran sekretariat di KPU Kabupaten/Kota, Selasa (2/10/2025).

Kegiatan ini dibuka oleh Ketua KPU Provinsi Jawa Tengah, Handi Tri Ujiono. Dalam sambutannya, Handi Tri Ujiono menegaskan latar belakang pentingnya strategi distribusi logistik pemilu, mengingat tidak semua wilayah memiliki akses standar. Distribusi ke daerah terjauh dan tersulit memerlukan perencanaan matang agar logistik tiba tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat kualitas. Dilanjutkan dengan arahan oleh Basmar Perianto Amron selaku BPA Perencanaan Logistik Provinsi Jawa Tengah.

Kegiatan ini membahas tema “Strategi Long Pasing” Dalam mewujudkan Distribusi yang Efektif, Efisien, Tepat Waktu, dan Tepat Sasaran di Wilayah Terjauh dan Tersulit. Menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Ketua KPU Kabupaten Brebes Muhammad Taufik ZE; Ketua KPU Kabupaten Tegal Himawan Tri P; Ketua KPU Kabupaten Wonogiri Satya Graha; dan Ketua KPU Kabupaten Blora Widi Nurintan Ari K. Kegiatan diskusi hari ini dimoderatori oleh Dwi Budi P. (Kepala Subbagian Keuangan, Umum & Logistik KPU Kota Pekalongan).

Dilanjutkan Penyampaian materi dari Muhammad Taufiq (Ketua KPU Kabupaten Brebes) , Brebes memiliki DPT terbesar dibandingkan kabupaten / Kota lain di Provinsi Jawa tengah (lebih dari 1,5 juta DPT) dengan kondisi geografis beragam berupa pegunungan, dataran rendah dan pesisir. Tantangan meliputi cuaca ekstrem, bencana alam dan akses transportasi terbatas. Karena volume logistik yang besar, KPU Brebes menggunakan 14 (empat belas) titik gudang yang tersebar di tingkat kecamatan (desentralisasi) karena tidak ada satu gudang besar yang mampu menampung seluruh logistik kabupaten. Dalam aspek manajemen distribusi, KPU Kabupaten Brebes  melakukan pemetaan jalur distribusi secara detail. Serta melibatkan stakeholder (TNI/Polri/Pemda) untuk pengamanan dan dukungan armada.

Narasumber berikutnya Ketua KPU Kabupaten Tegal Himawan Tri P. menyampaikan untuk strategi distribusi logistik yang diterapkan ialah memprioritaskan pengiriman ke daerah terjauh dan tersulit terlebih dahulu. Tantangan spesifik yang dihadapi terdapat desa yang sangat sulit diakses, seperti Desa Capar. Terhadap kejadian tersebut, solusi teknis yang ditempuh adalah  menggunakan armada khusus seperti kendaraan offroad (Hardtop) untuk medan berlumpur/bukit. Sistem packing dan setting logistik dilakukan dengan sangat teliti untuk meminimalisir kesalahan. Optimalisasi waktu pengiriman mulai H-4 atau H-3 untuk daerah sulit.

Kemudian penyampaian materi dari KPU Kabupaten Wonogiri Satya Graha bahwa kabupaten Wonogiri memiliki karakteristik wilayah sesuai dengan namanya yaitu  "Wono" yang artinya Hutan, dan “Giri” yang berarti Gunung, sehingga secara harfiah diartikan sebagai wilayah yang didominasi pegunungan dan hutan. Kemudian mitigasi risiko yang dilakukan terhadap kondisi geografis tersebut adalah fokus pada pencegahan kerusakan logistik akibat air (hujan/banjir) dan hama (rayap/tikus) di gudang. Belajar dari pengalaman Pemilu 2024 terkait kasus surat suara tertukar antar Dapil sehingga solusinya adalah pengecekan berlapis saat setting dan packing. Kemudian moda transportasi menggunakan kendaraan yang sesuai medan (4Whell-Drive atau motor trail jika perlu) dan memastikan sopir menguasai medan jalan yang curam.

pemaparan terakhir dari narasumber Ketua KPU Kabupaten Blora Widi Nurintan Ari menyampaikan kondisi geografis wilayah Kabupaten Blora dikelilingi hutan jati dengan akses jalan yang sebagian masih sulit. Jumlah DPT sekitar 700 ribu dengan 2.977 TPS. Beliau menyampaikan ada  7 (tujuh) poin strategi distribusi yang diterapkan, diantaranya Perencanaan & Distribusi: Pemetaan lokasi gudang KPU ke PPK, PPS, hingga TPS, Moda Transportasi: Menggunakan truk box tertutup untuk keamanan dari hujan. Di wilayah tertentu menggunakan kendaraan roda 3 atau motor, Koordinasi: Kerja sama erat dengan pihak keamanan (Polri/TNI), Prioritas Pengiriman: Daerah terjauh (perbatasan) dikirim lebih awal, Pengepakan: Menggunakan plastik pelindung berlapis untuk kotak suara., SDM: Memastikan petugas gudang dan sorlip (sortir lipat) bekerja sesuai SOP, Monitoring: Pengawasan ketat saat pergerakan logistik. (Ed:Asa/kpusurakarta)

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 12 kali