
Webinar Dengan Tajuk "LINDUNGI HAK POLITIK PEREMPUAN | 23 Bulan Menuju Pemilu 2024"
Senin, 14 Maret 2022 KPU Kota Surakarta menyelenggarakan webinar yang dikemas melalui program NgE-HIK [Ngobrol Enak Hidangan Informasi Kepemiluan]. Menu NgE-HIK bareng KPU Kota Surakarta edisi ke tujuh kali ini mengambil topik "LINDUNGI HAK POLITIK PEREMPUAN | 23 Bulan Menuju Pemilu 2024 #hariperempuansedunia2022”.
Webinar ini menghadirkan nara sumber Direktur Eksekutif Perludem, Khoirunnisa Nur Agustyati. Nara sumber yang kedua adalah Divisi Perencanaan, Data dan Informasi KPU Kota Surakarta, Kajad Pamuji Joko Waskito. Pengantar Diskusi oleh Ketua KPU Kota Surakarta, Nurul Sutarti, SP., M.Si. Sedangkan moderator pada kesempatan ini adalah Divisi Hukum dan Pengawasan, Puji Kusmarti.
Peserta webinar pada edisi ini diantaranya dari Sahabat Pemilih dan komunitas/organisasi perempuan di Kota Surakarta yang terdiri dari Gabungan Organisasi Wanita (GOW), Badan Antar Gereja Kristen Surakarta (BAGS), Wanita Khatolik Republik Indonesia (WKRI), Fatayat NU, Muslimat NU Kota Surakarta, Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Surakarta dan beberapa stakeholder lainnya.
Webinar diawali dengan Sambutan oleh Ketua KPU Kota Surakarta, Nurul Sutarti, yang sekaligus memberikan pengantar diskusi. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan Webinar ini diselenggarakan untuk mensosialisasikan Hari dan Tanggal Pemungutan Suara yang jatuh pada tanggal 14 Februari 2024 sekaligus dalam rangka memperingati Hari Perempuan Sedunia.
Selanjutnya pemaparan materi oleh nara sumber Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Khoirunnisa Nur Agustyati terkait Perempuan, Politik dan Kepemimpinan. Khoirunnisa menyampaikan bahwa harapannya perempuan tidak hanya sekedar hadir dalam lembaga-lembaga baik eksekutif maupun legislatif namun kehadirannya juga membawa pengalamannya yang khas dan unik akan dapat memberikan gagasan-gagasan terhadap kebijakan-kebijakan yang pro terhadap perempuan.
Nara sumber yang kedua, Kajad Pamuji menjelaskan mengenai melindungi hak pemilih perempuan. Beliau menyampaikan, dalam mewujudkan demokrasi yang berkeadilan gender dengan jalan melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan seluruh elemen masyarakat termasuk partai politik dan stakeholder agar keterwakilan perempuan dapat diwujudkan. Salah satu agendanya adalah suksesi pemilih berkelanjutan yang nantinya semua warga negara melek akan politik tidak sekedar memiliki hak memilih tetapi juga hak untuk dipilih bagi perempuan sehingga dapat mewakili di lembaga-lembaga eksekutif maupun legislatif, papar Kajad.